rayuan budak

rayuan budak
desir angin berlalu dalam kejap
senjapun tenggelam bersamanya
lembaran hitam kini telah nampak
mengubur pondasi yang kini telah rapuh
lembar yang semakin hanyut ketika menerjang


secercah cahaya mengubah harapan
tertutup pikiran lemah kegelisahan
saat cahaya menampakan kekuatannya
saat tuan memberi tangan
hati ini memberontak


cahaya yang terlihat tak benar-benar masuk
mengubah pendirian yang dengan susah payah kita bangun

NODA

NODA
kertas putih kini telah ternoda
sebercak darah menghias dalam dominansi suci
mengubah suasana yang telah nampak sebelum kau ada
secercah harapan masih kupegang dalam balutan usaha yang kian memudar

urat syarafku masih tertekan
 menghadap sang malam yang terus membayang
otakku masih membeku
 dalam dekapan tuan yang tak putus oleh belati kebenaran

cinta itu seperti bintang
yang menghirau karna tak diperhatikan
yang tumbuh sesuai sabda
dan kian hilang saat kau sadar